Monday, June 5, 2023

KOMPOSIT RGB DATA LANDSAT 8


https://youtu.be/7Rpke17GCDc



Landsat 8 adalah satelit observasi bumi yang menyediakan data citra dengan spektrum multiwarna, termasuk komponen merah (Red), hijau (Green), dan biru (Blue). Dengan menggabungkan ketiga komponen ini, kita dapat membuat komposit warna yang menghasilkan gambar dengan informasi spektral yang lebih kaya.


Untuk membuat komposit band RGB dari data Landsat 8, langkah-langkah berikut dapat diikuti:


1. Dapatkan data citra Landsat 8 dari sumber yang terpercaya, seperti USGS EarthExplorer atau platform serupa.

2. Pastikan data yang diunduh mencakup kanal Red, Green, dan Blue.

3. Buka perangkat lunak pemrosesan citra yang mendukung pembuatan komposit warna, seperti ENVI, QGIS, atau ArcGIS.

4. Impor data citra Landsat 8 ke dalam perangkat lunak pemrosesan citra.

5. Atur tampilan citra menjadi komposit warna RGB.

   - Pilih kanal Red (misalnya, Band 4) sebagai komponen merah.

   - Pilih kanal Green (misalnya, Band 3) sebagai komponen hijau.

   - Pilih kanal Blue (misalnya, Band 2) sebagai komponen biru.

6. Sesuaikan kontras dan kecerahan jika diperlukan untuk meningkatkan visualisasi komposit warna.

7. Tampilkan hasil komposit warna RGB dan simpan gambar sesuai kebutuhan Anda.


Perlu diingat bahwa interpretasi komposit warna ini akan sangat tergantung pada aplikasi dan tujuan analisis yang ingin Anda capai. Anda juga dapat mencoba variasi lain dengan memilih kanal yang berbeda atau menerapkan teknik pemrosesan citra yang lebih lanjut untuk meningkatkan kualitas visualisasi.

Saturday, June 3, 2023

COMPOSITE BANDS PADA DATA CITRA LANDSAT 8

 

https://youtu.be/pIB8Wfc5V0E

Untuk membuat composite bands pada data citra Landsat 8 di ArcMap, Anda dapat mengikuti langkah-langkah berikut:


1. Buka ArcMap dan buka proyek yang berisi citra Landsat 8 yang ingin Anda gunakan.


2. Pastikan setiap band citra Landsat 8 telah ditambahkan ke tampilan ArcMap sebagai layer terpisah.


3. Klik kanan pada salah satu layer band dan pilih "Properties" dari menu yang muncul.


4. Di jendela "Layer Properties", pilih tab "Symbology".


5. Pilih opsi "RGB Composite" di bagian "Symbology". Ini akan memungkinkan Anda membuat komposit warna menggunakan tiga band.


6. Setelah memilih "RGB Composite", Anda dapat mengatur band-band yang ingin digunakan untuk masing-masing komponen warna (misalnya, Band 4 untuk Merah, Band 3 untuk Hijau, dan Band 2 untuk Biru).


7. Anda juga dapat mengatur penyeimbangan warna dan peningkatan kontras sesuai kebutuhan Anda untuk mendapatkan hasil visualisasi yang optimal.


8. Setelah Anda puas dengan pengaturan komposit, klik "OK" untuk menerapkan pengaturan dan menampilkan hasil komposit band di tampilan ArcMap.


Dengan mengikuti langkah-langkah di atas, Anda dapat membuat composite bands pada data citra Landsat 8 di ArcMap. Komposit ini akan menghasilkan visualisasi warna yang lebih representatif dengan menggunakan tiga band yang dipilih untuk merah, hijau, dan biru. Hal ini dapat memungkinkan Anda untuk menganalisis dan memvisualisasikan data citra dengan lebih baik.

EKSTRAK BUNDLING DATA FILE LANDSAT8 DAN MENAPILKANNYA DI ARCMAP

 


https://youtu.be/lHsSS2j83s0


Untuk mengekstrak dan melakukan bundling file data Landsat 8 serta menampilkannya di ArcMap, Anda dapat mengikuti langkah-langkah berikut:


1. Persiapkan File Data Landsat 8:

   - Unduh file data Landsat 8 yang Anda butuhkan dari situs web USGS Earth Explorer atau sumber lainnya.

   - Pastikan Anda memiliki file citra Landsat 8 dalam format GeoTIFF (.tif).


2. Ekstrak Bundling File Data:

   - Buka ArcMap dan buat proyek baru.

   - Klik pada menu "Catalog" untuk membuka jendela Catalog.

   - Navigasikan ke folder tempat Anda menyimpan file citra Landsat 8.

   - Klik kanan pada folder tersebut dan pilih "New" > "Raster Dataset".

   - Pilih opsi "Multiple" dan klik "Next".

   - Pilih file citra Landsat 8 yang ingin Anda tambahkan ke bundel dan klik "Add".

   - Anda dapat memilih beberapa file citra Landsat 8 jika ingin membuat bundel dengan beberapa band atau waktu pengambilan yang berbeda.

   - Atur nama bundel dan lokasi penyimpanan, lalu klik "Finish" untuk menyelesaikan proses pembuatan bundel.


3. Menampilkan Data di ArcMap:

   - Di jendela Catalog, cari bundel yang baru Anda buat.

   - Klik kanan pada bundel tersebut dan pilih "Add to ArcMap" atau seret bundel ke jendela ArcMap.

   - ArcMap akan membuka tampilan dengan bundel yang ditambahkan ke peta.

   - Anda dapat memilih band-band tertentu dari bundel untuk ditampilkan atau menerapkan pemrosesan tambahan seperti penyesuaian kontras, penyaringan, dan sebagainya.


Sekarang Anda telah berhasil mengekstrak dan melakukan bundling file data Landsat 8 serta menampilkannya di ArcMap. Anda dapat melakukan analisis dan visualisasi lebih lanjut menggunakan fitur-fitur yang tersedia dalam ArcMap.

Friday, June 2, 2023

Pembuatan Peta Identifikasi Sebaran Terumbu Karang dengan Metode Maximum Supervised Classification di ArcMap


 Judul Video: "Pembuatan Peta Identifikasi Sebaran Terumbu Karang dengan Metode Maximum Supervised Classification di ArcMap"

https://youtu.be/95als_KbKmA


Deskripsi:

Selamat datang di video informatif kami tentang pembuatan peta identifikasi sebaran terumbu karang menggunakan metode Maximum Supervised Classification di ArcMap. Video ini akan memandu Anda melalui langkah-langkah detail dalam proses pembuatan peta yang akurat dan informatif tentang sebaran terumbu karang.


Peta identifikasi sebaran terumbu karang sangat penting dalam konservasi dan penelitian terumbu karang. Metode yang digunakan dalam video ini adalah Maximum Supervised Classification, yang memanfaatkan data penginderaan jauh dan sampel pelatihan untuk mengklasifikasikan dan memetakan berbagai jenis terumbu karang.


Pertama-tama, untuk memulai, Anda perlu mengumpulkan dan mempersiapkan data yang diperlukan. Data ini termasuk citra satelit dengan resolusi tinggi yang akan digunakan sebagai sumber data penginderaan jauh. Pilihlah citra yang sesuai dengan tujuan Anda dan pastikan memiliki informasi spektral yang cukup untuk mengidentifikasi dan membedakan jenis terumbu karang yang berbeda.


Selanjutnya, Anda perlu mengumpulkan sampel pelatihan. Sampel pelatihan ini adalah representasi dari berbagai jenis terumbu karang yang ada di area studi Anda. Ambil sampel dari lokasi yang mewakili beragam kondisi terumbu karang seperti terumbu karang mati, terumbu karang hidup, dan jenis-jenis karang tertentu. Pastikan sampel yang Anda kumpulkan mencakup sebaran yang luas agar hasil klasifikasi menjadi lebih akurat.


Setelah semua data terkumpul, saatnya memulai proses klasifikasi menggunakan metode Maximum Supervised Classification di ArcMap. Pertama, tentukan parameter-parameter yang diperlukan seperti jumlah kelas yang akan diklasifikasikan dan metode pengklasifikasian yang akan digunakan. Selanjutnya, tentukan sampel pelatihan yang akan digunakan untuk melatih algoritma klasifikasi. Pilihlah sampel yang mewakili setiap kelas dengan baik dan pastikan jumlah sampel yang cukup untuk meningkatkan akurasi klasifikasi.


Setelah sampel pelatihan ditentukan, langkah selanjutnya adalah melatih algoritma dengan menggunakan sampel pelatihan tersebut. Algoritma Maximum Supervised Classification akan mengidentifikasi pola spektral pada sampel pelatihan dan menerapkannya pada seluruh area studi. Proses ini akan menghasilkan peta identifikasi sebaran terumbu karang yang mencerminkan klasifikasi berdasarkan pola spektral yang telah dipelajari.


Namun, perlu diingat bahwa hasil klasifikasi ini masih perlu divalidasi untuk memastikan keakuratannya. Dalam video ini, kami akan menjelaskan beberapa teknik validasi yang dapat digunakan, seperti validasi lapangan dan perbandingan dengan data pengamatan langsung. Teknik validasi ini membantu memverifikasi akurasi klasifikasi dan memungkinkan Anda untuk melakukan penyesuaian jika diperlukan.


Dengan menonton video ini, Anda akan mendapatkan pemahaman yang mendalam tentang metode pembuatan peta identifikasi sebaran terumbu karang dengan menggunakan metode Maximum Supervised Classification di ArcMap. Video ini memberikan panduan langkah-demi-langkah yang jelas dan praktis, sehingga Anda dapat mengikuti dan mengaplikasikan metode ini dalam proyek Anda sendiri.


Jadi, bergabunglah dengan kami dalam perjalanan pembuatan peta identifikasi sebaran terumbu karang yang akurat dan berkontribusi dalam upaya konservasi terumbu karang yang penting ini!


Komposit band Landsat 8 dapat digunakan untuk memantau dan menganalisis terumbu karang mati. Terumbu karang mati adalah masalah serius yang dihadapi oleh ekosistem karang di seluruh dunia. Penggunaan komposit band Landsat 8 dapat membantu dalam pemetaan dan pemantauan terumbu karang mati, serta memahami dampaknya terhadap ekosistem karang secara lebih luas.


Landsat 8 adalah satelit penginderaan jauh yang dilengkapi dengan sensor Operational Land Imager (OLI) yang mampu mendeteksi radiasi elektromagnetik dalam berbagai pita spektral. Untuk analisis terumbu karang mati, beberapa pita spektral pada Landsat 8 dapat digunakan dalam komposit band. Pita spektral yang umum digunakan adalah band 4 (Merah), band 5 (NIR - Near-Infrared), dan band 7 (SWIR - Shortwave Infrared).


Band 4 (Merah) pada Landsat 8 memberikan informasi tentang klorofil dan pigmen dalam tumbuhan. Terumbu karang mati umumnya memiliki klorofil yang rendah, sehingga akan memiliki reflektansi rendah pada band ini. Dalam komposit band, penggunaan band 4 sebagai komponen merah akan membantu membedakan terumbu karang mati dari terumbu karang hidup yang memiliki klorofil yang lebih tinggi.


Band 5 (NIR) pada Landsat 8 digunakan untuk membedakan antara area hidup dan mati. Terumbu karang hidup cenderung memiliki reflektansi NIR yang lebih tinggi daripada terumbu karang mati. Oleh karena itu, dalam komposit band, band 5 dapat digunakan sebagai komponen hijau atau sebagai kontras untuk memvisualisasikan perbedaan antara terumbu karang hidup dan mati.


Band 7 (SWIR) pada Landsat 8 dapat membantu mendeteksi perubahan fisik permukaan terumbu karang. Terumbu karang mati atau rusak mungkin memiliki reflektansi yang lebih tinggi pada pita ini dibandingkan dengan terumbu karang yang sehat. Dalam komposit band, band 7 dapat digunakan sebagai komponen biru atau sebagai kontras untuk menyoroti area yang terkena dampak terumbu karang mati.


Dalam pengolahan komposit band Landsat 8, algoritma pengklasifikasi dapat digunakan untuk mengidentifikasi dan memetakan terumbu karang mati. Dengan memanfaatkan perbedaan reflektansi dalam pita spektral yang dijelaskan di atas, terumbu karang mati dapat dibedakan dari terumbu karang hidup. Teknik pengklasifikasi seperti Maximum Likelihood Classification atau Random Forest Classification dapat diterapkan untuk memetakan terumbu karang mati dengan tingkat akurasi yang tinggi.


Namun, penting untuk dicatat bahwa penggunaan komposit band Landsat 8 untuk analisis terumbu karang mati harus didukung oleh pengamatan lapangan dan data tambahan. Pengamatan lapangan dapat digunakan untuk memvalidasi hasil analisis dan memperoleh pemahaman yang lebih komprehensif tentang kond


isi terumbu karang. Data tambahan seperti pemantauan suhu permukaan laut, parameter kualitas air, dan analisis tekstur permukaan juga dapat memberikan informasi yang lebih rinci tentang kondisi terumbu karang mati.


Dalam kesimpulan, penggunaan komposit band Landsat 8, dengan memanfaatkan band 4, band 5, dan band 7, dapat memberikan informasi penting dalam pemetaan dan analisis terumbu karang mati. Komposit band ini dapat membantu dalam pemantauan terumbu karang mati dan pemahaman dampaknya terhadap ekosistem karang secara keseluruhan. Namun, penting untuk menggabungkan data penginderaan jauh dengan pengamatan lapangan dan data tambahan untuk analisis yang lebih komprehensif dan validasi hasil.

Saturday, May 27, 2023

georeferencing peta format jpeg menjadi peta berkoordinat

https://youtu.be/tDMY8LKSngU 

Untuk mengubah peta format JPEG menjadi peta berkoordinat atau dalam istilah lain, melakukan georeferencing pada peta, Anda perlu menggunakan perangkat lunak SIG (Sistem Informasi Geografis) seperti ArcGIS, QGIS, atau Global Mapper. Berikut adalah langkah-langkah umum untuk melakukan georeferencing pada peta JPEG:


1. Buka perangkat lunak SIG yang Anda pilih (misalnya ArcGIS).

2. Buat proyek baru dan impor peta JPEG yang ingin Anda georeferensi.

3. Pastikan Anda memiliki peta referensi yang berisi koordinat geografis yang tepat (misalnya peta topografi, citra satelit, atau peta yang sudah terkoordinat).

4. Impor peta referensi tersebut ke dalam proyek Anda.

5. Aktifkan alat georeferencing di perangkat lunak SIG yang Anda gunakan.

6. Pilih titik-titik kontrol pada peta referensi yang dapat diidentifikasi pada peta JPEG. Titik-titik ini harus memiliki koordinat yang diketahui.

7. Tentukan titik-titik kontrol tersebut pada peta JPEG menggunakan alat georeferencing.

8. Setelah menentukan beberapa titik kontrol, perangkat lunak akan menggunakan transformasi geometri untuk mengoreksi peta JPEG agar sesuai dengan peta referensi.

9. Setelah selesai melakukan georeferencing, simpan hasilnya dalam format yang mendukung informasi koordinat, seperti GeoTIFF atau shapefile.


Perlu diingat bahwa proses georeferencing dapat memerlukan pengetahuan tentang sistem koordinat, transformasi geometri, dan menggunakan alat-alat SIG. Jika Anda tidak memiliki pengalaman sebelumnya, disarankan untuk mempelajari lebih lanjut tentang perangkat lunak SIG yang Anda gunakan atau mencari tutorial langkah demi langkah yang sesuai dengan perangkat lunak SIG yang Anda pilih.

Friday, May 26, 2023

CARA MENGAKTIFKAN TOOLBARS DI ARCMAP

https://youtu.be/_AFVi3wI_5M 

Untuk mengaktifkan toolbar di ArcMap, ikuti langkah-langkah berikut:


1. Buka ArcMap.

2. Klik kanan di area toolbar yang kosong di bagian atas jendela ArcMap.

3. Akan muncul daftar toolbar yang tersedia. Pastikan opsi "Toolbars" dicentang.

4. Pilih toolbar yang ingin Anda aktifkan dengan mengklik nama toolbar tersebut.


Anda juga dapat mengaktifkan toolbar menggunakan menu. Berikut adalah langkah-langkahnya:


1. Buka ArcMap.

2. Pergi ke menu "View" di bagian atas jendela ArcMap.

3. Klik opsi "Toolbars" di menu "View".

4. Akan muncul daftar toolbar yang tersedia. Pastikan opsi "Toolbars" dicentang.

5. Pilih toolbar yang ingin Anda aktifkan dengan mengklik nama toolbar tersebut.


Setelah mengikuti salah satu dari dua langkah di atas, toolbar yang dipilih akan muncul di bagian atas jendela ArcMap. Anda dapat menggunakan tombol-tombol pada toolbar tersebut untuk mengakses fungsi-fungsi yang tersedia dalam ArcMap.https://youtu.be/_AFVi3wI_5M

Thursday, May 25, 2023

CARA MENGGAMBAR PETA MENGGUNAKAN ARCMAP

https://www.youtube.com/channel/UCq8ujOiGrSiNfcYmmzH8K9A


Untuk melakukan digitalisasi peta di ArcMap, ikuti langkah-langkah berikut:


1. Buka ArcMap dan buka proyek atau peta yang ingin Anda digitalisasi.


2. Pastikan Anda memiliki layer kosong yang akan digunakan untuk menyimpan fitur digitalisasi baru. Jika Anda tidak memiliki layer kosong, buatlah layer baru dengan mengklik kanan pada nama grup layer atau layer induk di tabel daftar layer, lalu pilih "New" > "Layer".


3. Pilih toolbar "Editor" dengan mengklik "Customize" di menu utama, kemudian pilih "Toolbars" > "Editor".


4. Setelah toolbar Editor ditampilkan, klik pada tombol "Editor" di toolbar dan pilih "Start Editing". Pilih layer yang ingin Anda digitalisasi sebagai target editing.


5. Sekarang Anda dapat memilih alat digitalisasi yang sesuai dengan kebutuhan Anda dari toolbar Editor. Beberapa alat yang umum digunakan adalah:


   - "Point" untuk digitalisasi titik.

   - "Polyline" untuk digitalisasi garis.

   - "Polygon" untuk digitalisasi poligon.

   - "Freehand" untuk digitalisasi dengan tangan bebas.


6. Setelah memilih alat digitalisasi, mulailah menggambar fitur pada peta sesuai dengan bentuk dan ukuran yang diinginkan. Untuk garis dan poligon, Anda dapat mengklik untuk menambahkan titik-titik penghubung, dan untuk poligon, tutuplah poligon dengan mengklik pada titik awal.


7. Setelah Anda selesai digitalisasi fitur, klik tombol "Editor" di toolbar dan pilih "Stop Editing" untuk mengakhiri sesi editing.


8. Simpan perubahan yang telah Anda buat dengan memilih "Yes" ketika diminta untuk menyimpan.


Dengan mengikuti langkah-langkah di atas, Anda dapat melakukan digitalisasi peta di ArcMap. Pastikan Anda telah mengaktifkan lisensi Editor untuk dapat menggunakan alat-alat editing ArcMap.

Wednesday, May 24, 2023

jenis jenis dan fungsi band pada data citra landsat

 Pada data citra Landsat, terdapat sebelas band yang masing-masing memiliki fungsi dan karakteristiknya sendiri. Berikut ini adalah jenis dan fungsi band pada data citra Landsat 8:


1. Band 1 (Coastal/Aerosol):

   - Rentang gelombang: 0.43 - 0.45 µm

   - Fungsi: Digunakan untuk mengidentifikasi partikel aerosol atmosfer dan memonitor kualitas air, terutama pada daerah pesisir.


2. Band 2 (Blue):

   - Rentang gelombang: 0.45 - 0.51 µm

   - Fungsi: Memberikan informasi tentang kondisi permukaan air dan vegetasi, serta digunakan dalam analisis kualitas air.


3. Band 3 (Green):

   - Rentang gelombang: 0.53 - 0.59 µm

   - Fungsi: Berguna dalam pemetaan vegetasi, penginderaan lahan, dan pemantauan pertanian.


4. Band 4 (Red):

   - Rentang gelombang: 0.64 - 0.67 µm

   - Fungsi: Digunakan dalam analisis vegetasi, deteksi perubahan lahan, dan pemantauan lingkungan.


5. Band 5 (Near Infrared):

   - Rentang gelombang: 0.85 - 0.88 µm

   - Fungsi: Memberikan informasi tentang kesehatan vegetasi, deteksi kelembaban tanah, dan penentuan jenis tutupan lahan.


6. Band 6 (Shortwave Infrared 1):

   - Rentang gelombang: 1.57 - 1.65 µm

   - Fungsi: Digunakan untuk mengidentifikasi komposisi batuan, analisis air, dan pemantauan kebakaran.


7. Band 7 (Shortwave Infrared 2):

   - Rentang gelombang: 2.11 - 2.29 µm

   - Fungsi: Berguna dalam penilaian kualitas air, identifikasi material vulkanik, dan analisis struktur geologi.


8. Band 8 (Panchromatic):

   - Rentang gelombang: 0.50 - 0.68 µm

   - Fungsi: Memberikan resolusi spasial yang lebih tinggi daripada band lainnya, digunakan dalam pemetaan detil dan analisis morfologi lahan.


9. Band 9 (Cirrus):

   - Rentang gelombang: 1.36 - 1.38 µm

   - Fungsi: Digunakan untuk mengidentifikasi awan cirrus dan menghilangkan efek pencahayaan atmosfer pada data citra.


10. Band 10 (Thermal Infrared 1):

    - Rentang gelombang: 10.60 - 11.19 µm

    - Fungsi: Memberikan informasi suhu permukaan, berguna dalam pemantauan suhu permukaan tanah, perairan, dan kebakaran.


11. Band 11 (Thermal Infrared 2):

    - Rentang gelombang: 11.50 - 12.51 µm

    - Fungsi: Berguna dalam analisis suhu permukaan, identifikasi aktivitas vulkanik, dan pemantauan kebakaran

Tuesday, May 23, 2023

MEMBUAT FILE DENGAN EKSTENSI MPK

 https://youtu.be/D92k0-bYs-8

Di ArcMap, ekstensi file MPK mengacu pada Map Package, yang merupakan file kompresi yang berisi peta, data, dan sumber daya terkait. Untuk membuat file dengan ekstensi MPK di ArcMap, ikuti langkah-langkah berikut:


1. Buka ArcMap dan pastikan Anda telah memuat peta yang ingin Anda sertakan dalam paket peta.


2. Pilih "File" di bilah menu atas, lalu pilih "Share As" dan klik "Map Package" untuk memulai proses pembuatan paket peta.


3. Jendela "Map Package" akan muncul. Pilih lokasi penyimpanan untuk file MPK yang akan Anda buat dan beri nama pada file tersebut.


4. Di bagian "Contents", daftar peta yang sedang dimuat di ArcMap akan ditampilkan. Pastikan semua peta yang ingin Anda sertakan dalam paket peta dicentang.


5. Jika ada data tambahan, seperti layer yang diimpor, tabel terkait, atau file-file terkait lainnya, Anda dapat memilih opsi "Reference all data" untuk menyertakan semua data tersebut dalam paket peta. Jika Anda hanya ingin menyertakan data tertentu, Anda dapat memilih opsi "Reference registered data" dan mengklik tombol "Add" untuk memilih data yang ingin Anda sertakan.


6. Jika ada sumber daya tambahan, seperti gambar atau file-file lain yang ingin Anda sertakan dalam paket peta, Anda dapat menambahkannya di bagian "Advanced". Klik tombol "Add" untuk memilih sumber daya yang akan Anda sertakan.


7. Setelah memilih peta, data, dan sumber daya yang ingin Anda sertakan, klik tombol "Package" untuk memulai pembuatan paket peta.


8. Tunggu hingga proses pembuatan paket peta selesai. Ini mungkin memerlukan waktu tergantung pada ukuran peta dan jumlah data yang disertakan.


9. Setelah proses selesai, Anda akan memiliki file MPK yang telah dibuat di lokasi penyimpanan yang Anda tentukan sebelumnya.


File MPK tersebut dapat dibuka dan digunakan di ArcMap atau dibagikan kepada orang lain untuk digunakan di ArcMap mereka sendiri. Dengan menggunakan paket peta, orang lain dapat melihat dan menganalisis peta Anda bersama dengan data dan sumber daya yang terkait dengan mudah.


Pastikan untuk mengatur izin dan lisensi yang sesuai untuk penggunaan dan distribusi paket peta yang Anda buat.

MEMBUAT DAN MEMBANGUN DATA SHAPEFILES DI ARCMAP

https://youtu.be/3bI2Ij4wD94
Untuk membuat dan membangun data shapefile di ArcMap, Anda dapat mengikuti langkah-langkah berikut:


1. Buka ArcMap. Jika Anda belum memiliki ArcMap, pastikan Anda telah menginstal perangkat lunak ArcGIS dari Esri.


2. Pada tampilan ArcMap, pilih "File" di bilah menu atas, kemudian pilih "New" dan klik "Shapefile" untuk membuat data shapefile baru.


3. Jendela "Create New Shapefile" akan muncul. Tentukan lokasi penyimpanan shapefile dan beri nama pada file shapefile tersebut.


4. Pilih jenis geometri yang ingin Anda gunakan untuk shapefile Anda, misalnya "Point", "Polyline", atau "Polygon". Setelah memilih jenis geometri, tentukan atribut yang ingin Anda tambahkan pada shapefile dengan mengklik tombol "Add Field". Anda dapat menentukan tipe data atribut dan panjangnya.


5. Setelah menentukan jenis geometri dan atribut, klik tombol "Edit" di bilah alat untuk masuk ke mode pengeditan.


6. Di tampilan ArcMap, Anda akan melihat beberapa alat pengeditan yang tersedia di bilah alat, seperti "Create Features", "Modify Features", dan "Editor Options". Anda dapat menggunakan alat-alat ini untuk membuat, memodifikasi, dan mengedit fitur pada shapefile.


7. Untuk membuat fitur baru, pilih alat "Create Features" yang sesuai dengan jenis geometri shapefile yang Anda pilih sebelumnya. Misalnya, jika Anda memilih jenis geometri "Point", pilih alat "Point" untuk membuat titik baru di peta.


8. Setelah memilih alat "Create Features", klik di peta untuk menempatkan fitur baru. Jika shapefile Anda memiliki atribut, Anda akan diminta untuk memasukkan nilai atribut untuk fitur yang baru saja dibuat.


9. Gunakan alat "Modify Features" untuk memodifikasi atau mengedit fitur yang telah dibuat. Anda dapat mengubah posisi, bentuk, atau atribut dari fitur-fitur tersebut.


10. Setelah selesai membuat dan memodifikasi fitur-fitur pada shapefile, klik tombol "Save Edits" di bilah alat untuk menyimpan perubahan yang Anda buat.


11. Setelah menyimpan perubahan, Anda dapat keluar dari mode pengeditan dengan mengklik tombol "Editor" di bilah alat dan memilih "Stop Editing".


12. Data shapefile Anda siap digunakan. Anda dapat memasukkan shapefile tersebut ke dalam tampilan ArcMap lainnya, melakukan analisis spasial, atau mengekspor data dalam format lain.


Itulah langkah-langkah umum untuk membuat dan membangun data shapefile di ArcMap. Pastikan Anda memahami konsep dasar ArcMap dan penggunaan alat-alat pengeditan sebelum memulai proses ini.

CARA UNDUH DATA LANDSAT 8

https://www.youtube.com/watch?v=19PqwfxGQkg 

Untuk mengunduh data Landsat 8, Anda dapat mengikuti langkah-langkah berikut:


1. Kunjungi situs web EarthExplorer atau situs web resmi USGS (United States Geological Survey) yang menawarkan data Landsat 8. Situs web EarthExplorer dapat diakses melalui tautan berikut: https://earthexplorer.usgs.gov/


2. Jika Anda belum memiliki akun, buat akun baru di situs tersebut. Jika Anda sudah memiliki akun, masuklah dengan menggunakan kredensial yang sesuai.


3. Setelah masuk, pilih area tertentu yang ingin Anda unduh datanya. Anda dapat memilih area menggunakan alat pencarian yang disediakan atau menggunakan koordinat geografis.


4. Setelah memilih area, Anda akan melihat jendela "Data Sets" di sisi kiri layar. Klik pada "Landsat Archive" untuk membuka submenu.


5. Di submenu "Landsat Archive", pilih "Landsat Collection" yang sesuai dengan kebutuhan Anda, misalnya "Landsat Collection 1 Level-1".


6. Pilih parameter lain yang ingin Anda tentukan, seperti tanggal, path/row, atau instrumen.


7. Setelah mengatur parameter, klik pada tombol "Results" di bagian kanan bawah jendela untuk menampilkan hasil pencarian.


8. Hasil pencarian akan menampilkan cuplikan citra Landsat 8 yang tersedia sesuai dengan parameter yang Anda tentukan. Pilih citra yang Anda inginkan dengan mencentang kotak di sampingnya.


9. Setelah memilih citra, klik pada tombol "Download" di bagian kanan bawah jendela.


10. Anda akan diarahkan ke halaman "Download Options". Pilih opsi yang sesuai, seperti format data, saluran, atau tipe produk. Jika Anda tidak yakin, Anda dapat memilih opsi default.


11. Setelah memilih opsi, klik pada tombol "Download" untuk memulai proses pengunduhan.


12. Tunggu hingga pengunduhan selesai. Ukuran file dan kecepatan unduhan dapat bervariasi tergantung pada ukuran dan koneksi internet Anda.


Itulah langkah-langkah umum untuk mengunduh data Landsat 8 melalui situs web EarthExplorer atau situs web resmi USGS. Harap diingat bahwa Anda perlu mengikuti syarat dan ketentuan penggunaan data Landsat yang berlaku.https://www.youtube.com/watch?v=19PqwfxGQkg

KOMPOSIT RGB DATA LANDSAT 8

https://youtu.be/7Rpke17GCDc Landsat 8 adalah satelit observasi bumi yang menyediakan data citra dengan spektrum multiwarna, termasuk kompon...